Kelmarin aku menyelongkar almari yang menyimpan segala dairi lama dan coretan2 luahan rasa yang telah beku berkurun lamanya..Rupanya bukan senang untuk memilih mana yang nak ku terus jadikan bahan kenangan dan yang mana perlu ku kuburkan saja...hairan sungguh bagaimana secebis kertas lama boleh membuatkan aku tertawa sendiri..tak kurang jugak yang membuat aku menyesali diri. Walau pun mancis sudah di nyalakan namun kertas2 itu tidak mampu ku bakar kerana sudah basah rupanya..
Aku sebenarnya mau saja memacakkan nisan pada memori2 yang melukakan itu.Kuburkan saja.Tapi bukan seperti menguburkan makhluk yang kehabisan usia, memori tidak pernah mati..tidak pernah kehabisan nyawa. Memori sekadar perjalanan hidup yang membeku dan ada yang seperti api didalam sekam..
Kalau lah setiap kenangan, setiap kesilapan, setiap kesal masa silam dapat di padamkan seperti papan hitam alangkah baik nya. Mau saja aku padamkan semuanya dan mulakan dengan kapur yang baru untuk membuat catatan yang lebih baik dari itu...Apa daya ku, masa silam tetap menggangu ku.Kenangan masa silam ini hanya akan berkongsi nisan dengan empunya badan, berkongsi pusara....
Sementara nyawa masih ada, terpaksa jua aku terus menggalas beban yang sarat ini..Rupanya yang aku bakar tadi hanya lah dairi kosong..Isi nya masih melekat di hati.
Aku sebenarnya mau saja memacakkan nisan pada memori2 yang melukakan itu.Kuburkan saja.Tapi bukan seperti menguburkan makhluk yang kehabisan usia, memori tidak pernah mati..tidak pernah kehabisan nyawa. Memori sekadar perjalanan hidup yang membeku dan ada yang seperti api didalam sekam..
Kalau lah setiap kenangan, setiap kesilapan, setiap kesal masa silam dapat di padamkan seperti papan hitam alangkah baik nya. Mau saja aku padamkan semuanya dan mulakan dengan kapur yang baru untuk membuat catatan yang lebih baik dari itu...Apa daya ku, masa silam tetap menggangu ku.Kenangan masa silam ini hanya akan berkongsi nisan dengan empunya badan, berkongsi pusara....
Sementara nyawa masih ada, terpaksa jua aku terus menggalas beban yang sarat ini..Rupanya yang aku bakar tadi hanya lah dairi kosong..Isi nya masih melekat di hati.
1 comment:
perlukah dibakar? bukankah bahan sejarah adalah satu dokumentasi yang sangat bernilai tanpa mengira pahit atau manis?
Post a Comment