Musim tangis ku masih panjang.
Biarpun di luar, sudah berapa kali musim bunga,
musim luruh berganti ganti, musim tangis ini masih disini.
Seperti sudah retak tulang dada ku menahan getar tangis
Seperti sudah pecah paru paru menjerat duka..
Lama sungguh sedu sedan terpenjara di kerongkong
Sekali sekala menikam mata dan
tiris pecah empangan itu..
Musim tangis belum berhenti.
Musim tangis ku masih panjang
Entah bila kan berganti musim tawa.
Bumi telah berkali kali menggelilingi mentari
Bulan telah lelah naik turun memajat langit
Tapi musim ini masih belum mau undur juga.
Sudah bersawang musim ria menunggu di pintu
Sudah berkulat bahagia di tangga menanti untuk bertamu.
Seperti menanti dalam mimpi.
Musim tangis ku masih panjang
Masih setia menemani ku ..
Mungkin air mata ini tugasnya berbakti
Menyuci dan membilas daki dosa berkarat.
Menyiram subur nikmat redha dan rimbun nya sabar.
Membasahi dan melembutkan hati.
Biarlah selautan tangisan bergetar didalam,
di bibir senyuman terpahat .
Tetap senyum, sentiasa tenang di wajah,
tak kira selebat mana tangis melanda
Aku cuba pamir bahagia
Musim tangis ku, pergi lah...
Sudah terlalu lama kamu bertamu di daerah ku.
Bebaskan lah duka lara yg terpenjara.
Hentikan penderaan mata yg banjir sentiasa.
Aku sudah lama bersedia untuk
mengucapkan selamat tinggal pada musim ini
Pasrah menunggu masa ia berundur.
Berundur kah?
Yakin percaya pada perancangan Nya.
Mungkin musim tangis ini adalah
musim terbaik buat ku..
Hanya Dia yg tahu.
No comments:
Post a Comment