Batu tanpa nyawa
dalam genggaman dia.
Berat berisi semangat.
Anak kecil di sana
membaling batu
Tidak setepat peluru berpandu
Tidak selaju tembakan yg menembusi
dada ayah ibu.
Aku 'Sang Dewasa' di sini merasa malu
Hanya berani berteriak di mukabuku
Semangat hanya musim ikut ikutan
Di tangan ku secawan kopi manis bersira
Ku hirup perlahan
Di sana mereke menhirup pahitnya perang
lama berzaman.
Kalau pun kita tidak mampu berada di sana,
tadah lah
Doa lah
Pohon lah
Tuhan ada.
Semoga cepatlah berakhirnya
derita mereka.
No comments:
Post a Comment