Di sebalik masker itu
Kita sembunyi emosi
Senyum yg terlindung
Rasa hati terkurung
Payah nya membeli hati
bila hanya bibir yg berbicara.
Tanpa pamer bahasa jiwa.
Komunikasi beku tidak berperisa.
Hanya mata penghubung rasa.
Mata yg berkata kata.
Kadang kadang mata bisu.
Tapi adakalanya,
Lirikan mata penuh makna masih bebas hinggap di jantung.
Jelingan tajam itu masih mampu menggegarkan dunia.
Sekali sekala mata menghukum hanya dengan
satu pandangan kosong.
Bahasa mata itu bebas di waktu separuh wajah terselindung.
Masker adalah tirai wajah yg berkurung.
Expresi bibir bertabirkan sekeping material.
Bukan hanya penapis habuk kuman dari luar.
Juga menapis penyakit hati
dari tembus ke udara
Masker ini mendamaikan.
Nikmat tersembunyi yang menghiburkan.
Aku boleh saja menjadi aku di mana saja.
Tak perlu hadiahkan senyum paksa.
Bermanis wajah atau mencuka sama sahaja.
Di belakang masker aku rakam bahasa hati
Dalam diam dan penuh priversi.
Pesanan penaja
Pakai face mask tu kalau keluar rumah.
Kalau x penting toksah keluar.
Duk diam2 di rumah!
Jaga jarak dari org lain..1 meter ok.
No comments:
Post a Comment